Sabtu, 15 September 2012

Karangan Ilmiah

Pengertian Karangan Ilmiah
Karangan ilmiah adalah karangan hasil berpikir ilmiah yang di dalamnya mencerminkan ciri ilmu pengetahuan.
Suatu karangan dapat dikatakan ilmiah jika memenuhi empat syarat, yaitu:
a. Isi - berisi masalah ilmu pengetahuan
b. Penulisan - disusun menurut sistematika/penulisan ilmiah
c. Teknik Penyusunan - menurut teknik penulisan karangan ilmiah
d. Bahasa - disusun dengan bahasa ilmu (bahasa yang dipakai dalam ilmu pengetahuan)
Berdasarkan cara penyajian dan sasaran pembacanya, karangan ilmiah dapat dibedakan menjadi dua yaitu:
a. Karangan ilmiah populer
• Yaitu karangan ilmiah yang disusun dengan sistematika penyajian yang populer/merakyat; dari sudut pembaca: dapat dipahami masyarakat umum.
• Teknik penyusunan, sistematika, dan bahasa - populer, isi: ilmiah.
• Contoh: buku petunjuk tentang cara-cara tertentu, psikologi populer, artikel surat kabar.
b. Karangan ilmiah akademis
• Disusun berdasarkan 4 syarat karangan ilmiah
• Karangan jenis ini disusun oleh masyarakat ilmiah Dan ditujukan untuk masyarakat ilmiah yang tertentu pula (pelajar, mahasiswa, ilmuwan, cendikiawan)
• Masyarakat awam/umum sukar memahami

Ciri Karangan Ilmiah
Jika di atas telah dipaparkan empat syarat suatu karangan disebut ilmiah, maka berikut ini akan dipaparkan empat ciri karangan ilmiah. Ke-4 ciri tersebut adalah:
a. Isi mencerminkan hakikat ilmu pengetahuan/objek ilmu tertentu
b. Mengandung teori/semacam kerangka berpikir
c. Ada metodenya (cara mencari dan menemukan kebenaran)
d. Mengandung penulisan

Penulisan dalam Karangan Ilmiah
Penulisan dalam suatu karangan ilmiah mencakup 5 aspek/matra. Kelima aspek tersebut adalah:
a. Aspek keterkaitan
Aspek keterkaitan adalah hubungan antarbagian yang satu dengan yang lain dalam suatu karangan. Artinya, bagian-bagian dalam karangan ilmiah harus berkaitan satu sama lain. Pada pendahuluan misalnya, latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan, dan manfaat harus berkaitan. Rumusan masalah juga harus berkaitan dengan bagian landasan teori, harus berkaitan dengan pembahasan, dan harus berkaitan juga dengan kesimpulan.
b. Aspek urutan
Aspek urutan adalah pola urutan tentang suatru yang harus didahulukan/ditampilkan kemudian (dari hal yang paling mendasar ke hal yang bersifat pengembangan). Suatu karangan ilmiah harus mengikuti urutan pola pikir tertentu. Pada bagian Pendahuluan, dipaparkan dasar-dasar berpikir secara umum. Landasan teori merupakan paparan kerangka analisis yang akan dipakai untuk membahas. Baru setelah itu persoalan dibahas secara detail dan lengkap. Di akhir pembahasan disajikan kesimpulan atas pembahasan sekaligus sebagai penutup karangan ilmiah.
c. Aspek argumentasi
Bagaimana hubungan bagian yang menyatakan fakta, analisis terhadap fakta, pembuktian suatu pernyataan, dan kesimpulan dari hal yang telah dibuktikan. Hampir sebagian besar isi karangan ilmiah menyajikan argumen-argumen mengapa masalah tersebut perlu dibahas (pendahuluan), pendapat-pendapat/temuan-temuan dalam analisis harus memuat argumen-argumen yang lengkap dan mendalam.
d. Aspek teknik penyusunan
Bagaimana pola penyusunan yang dipakai, apakah digunakan secara konsisten. Karangan ilmiah harus disusun dengan pola penyusunan tertentu, dan teknik ini bersifat baku dan universal. Untuk itu pemahaman terhadap teknik penyusunan karangan ilmiah merupakan syarat multak yang harus dipenuhi jika orang akan menyusun karangan ilmiah.
e. Aspek bahasa
Bagaimana penggunaan bahasa dalam karangan tersebut? Baik dan benar? Baku? Karangan ilmiah disusun dengan bahasa yang baik, benar dan ilmiah. Penggunaan bahasa yang tidak tepat justru akan mengurangi kadar keilmiahan suatu karya sastra lebih-lebih untuk karangan ilmiah akademis. Beberapa ciri bahasa ilmiah: kalimat pasif, sebisa mungkin menghindari kata ganti diri (saya, kami, kita), susunan kalimat efektif/hindari kalimat-kalimat dengan klausa-klausa yang panjang.

Berikut ini secara sederhana akan dipaparkan bagaimana menulis karangan ilmiah yang mencakup bagian-bagian yang harus ada dalam sebuah karangan, yaitu:
(a) Pendahuluan,
(b) Karangka berpikir/landasan teori/tinjauan pustaka sebagai acuan untuk membahas sesuatu;
(c) Penyajian hasil pembahasan atas masalah yang telah dirumuskan; dan
(d) Bagian penutup; menyangkut proses penulisannya.
Suatu karangan sesederhana apapun akan mencerminkan kualitas penulisan seseorang. Penulisan itu akan tampak dalam pola pikir penyusuan karangan itu sendiri.

A. Pendahuluan
Tujuan utama dari pendahuluan adalah menarik perhatian pembaca atas masalah yang akan dibicarakan, memusatkan perhatian pembaca terhadap masalah yang akan dibicarakan, dan menunjukkan dasar berpikir dari uraian itu.
Untuk itu, sebuah pendahuluan sekurang-kurangnya harus mengandung:
1) Latar Belakang Masalah
• Berisi segala hal yang melatarbelakangi mengapa suatu topik perlu ditulis/diteliti/ dibicarakan.
• Mengapa topik itu penting untuk dibicarakan/dibahas
• Jika mungkin ilustrasikan sejauh mana topik itu pernah dibahas oleh penulis lain dan apa istimewanya pembahasan yang akan Anda lakukan.
• Tulislah semua itu didukung dengan data-data/argumen-argumen dalam paragraf-paragraf yang baik.
2) Rumusan Masalah
• Berisi butir-butir persoalan yang akan dicari pemecahannya/dibicarakan dalam karangan ilmiah itu.
• Dirumuskan dalam kalimat tanya
• Pertanyaan harus sistematis.
• Dasar dari perumusan masalah ini adalah segala hal yang telah diuraikan dalam latar latar belakang masalah dan judul/topik karangan/penelitian.
3) Tujuan Penulisan/Penelitian
• Tujuan adalah hal yang akan dicapai lewat tulisan/penelitian yang akan dilakukan.
• Berisi rumusan hal-hal yang akan dicapai lewat penelitian/penulisan karangan itu.
• Disusun berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah (jika rumusan masalah 2 maka tujuan juga 2)
• Rumusan tujuan harus bersifat tinjauan dan dapat diukur, (misal: mendeskripsikan, menganalisis, membandingkan, mencari hubungan)
4) Manfaat Penelitian/Penulisan
• Manfaat adalah hal yang dapat diperoleh dari penulisan/penelitian yang dilakukan
• Manfaat berkaitan dengan hal yang dapat diperoleh oleh:
(a) penulis/peneliti,
(b) orang yang membaca,
(c) pihak-pihak lain yang berkaitan dengan penulisan/penelitian itu.
5) Ruang Lingkup Penulisan/Penelitian
• Berisi pembatasan permasalahn yang akan dibicarakan/diteliti, agar tidak terlalu luas
• Pembatasan ini juga berfungsi untuk menghindari pertanyaan-pertanyaan di luar hal yang dibicarakan/diteliti.
6) Sistematika Penyajian
• Berisi sistematika/urutan hal-hal apa saja yang akan dibicarakan dalam tulisan tersebut.
• Diuraikan secara umum/pokok-pokoknya saja.

B. Landasan Teori/Tinjauan Pustaka
Jika penulisan Anda bertendensi menyajikan sesuatu yang baru, maka yang bisa Anda pilih adalah landasan teori. Artinya, berangkat dari teori-teori yang pernah ada (mungkin tidak tepat/sesuai benar dengan topik Anda) tetapi membantu pembahasan Anda. Tetapi jika hasil tulisan/penelitian Anda berupa teori baru, maka yang lebih tepat dipakai adalah tinjauan pustaka. Artinya, Anda perlu mengkomparasikan/membandingkan dan mendeskripsikan berbagai macam teori tantang satu hal yang sama, sehingga tendensi hasil tulisan/penelitian Anda akan melengkapi/memperbaiki/justru membantah teori yang pernah ada.
Sekedar catatan tambahan; jika yang Anda lakukan adalah penelitian maka sebelum Landasan Teori /Tinjauan Pustaka ini perlu ada metodologi penelitian. Tetapi mengingat yang kita bicarakan sekarang ini adalah penulisan karangan ilmiah yang sederhana, metodologi penelitian tidak akan dibicarakan.
• Landasan teori merupakan garis-garis pokok yang akan dijadikan pedoman untuk membahas masalah yang telah Anda rumuskan dalam Pendahuluan
• Teori dipilih berdasarkan topik yang akan ditulis/diteliti.
• Teori bermanfaat untuk menuntun cara kerja/alat untuk memahami objek penulisan/penelitian (pisau analisis)
• Teori dapat diperoleh dari:
- Membuat konklusi/kesimpulan dari berbagai pendapat/sumber
- Mengambil/mengadaptasi beberapa teori yang sudah ada dengan pertimbangan tertentu
- Berbagai buku/referensi (suratkabar/majalah/internet) yang membahasa hal sesuai    dengan topik tulisan Anda
- Teori bukan menyalin/mengkopi buku/sumber, tetapi membahasakan kembali sumber teori dengan bahasa Anda sendiri. Sehingga tanggung jawab atas kebenaran teori itu adalah tanggung jawab Anda sendiri sebagai penulis/peneliti
- Untuk menjamin keilmiahan, sumber yang Anda acu harus dicantumkan

C. Pembahasan
• Berdasarkan teori yang telah Anda susun, mulailah pembahasan atas masalah yang akan Anda cari pemecahannya.
• Dasar dari pembahasan adalah rumusan masalah yang telah Anda rumuskan dalam Pendahuluan
• Dengan kata lain, pembahasan adalah jawaban dari rumusan masalah secara terurai dan detail, lengkap dengan bukti-bukti dan alasan-alasan.
• Buat uraian dalam pembahasan secara sistematis dan mudah dipahami.

D. Penutupan
• Berisi kesimpulan atas pembahasan yang telah Anda lakukan. Jika pembahasan kita maknai sebagai jawaban rumusan masalah secara detail dan terurai; maka kesimpulan adalah jawaban rumusan masalah secara singkat/umum.
• Penutupan juga berisi saran yang dapat Anda kemukakan sehubungan dengan pembahasan yang telah Anda lakukan.
• Saran juga bisa diberikan kepada orang yang akan menulis/meneliti lebih lanjut topik yang sudah Anda bahas.
• Saran juga bisa berupa rekomendasi/usulan bagi pihak-pihak yang terkait dengan topik penulisan/penelitian Anda.

E. Daftar Pustaka/Bibliografi
• Daftar pustaka berisi segala buku/referensi yang Anda acu selama melakukan penulisan/penelitian.
• Daftar pustaka ditulis dengan sistematika tertentu. Untuk kali ini, mengingat materi ini sudah cukup rumit; maka teknik penulisan daftar pustaka akan diberikan pada kesempatan yang lain.
• Daftar pustaka hanya berisi referensi yang benar-benar anda tujukan. Jangan menulis referensi yang tidak benar-benar acu

Daftar Pustaka
http://ary-education.blogspot.com/2008/06/penulisan-karangan-ilmiah.html
Diakses tanggal 7 Oktober 2011

Daniel Parera,Jos. 1993. Inilah Bahasa Indonesia yang benar I. Jakarta. PT Gramedia

Badudu, J.S 1989. Cakrawala Bahasa Indonesia II. Jakarta. PT Gramedia

Zaenal Arifin,E. 1993. Bahasa yang Lugas dalam Laporan Teknis. Jakarta. Akademika Pressindo

Surana,F. X. 1980. Himpunan Materi Tata Bahasa. Solo.  Tiga Serangkai

Mustakim. 1992. Himpunan Istilah Ilmu Bahasa.Jakarta.Pustaka Jaya

Komentar Facebook
Komentar Blogger

0 komentar: