Dengan Membaca, Berarti Anda Menjelajah Dunia dan Membuka Wawasan Akan Lingkungan Sekitar
Buku yang kubaca selalu member sayap-sayap baru, membawaku terbang ke taman-taman pengetahuan paling menawan, melintasi waktu dan peristiwa, berbagi cerita cinta, menyapa semua tokoh yang ingin kujumpai, sambil bermain di lengkung pelangi. (Abdurrahman Faiz)
Dengan Membaca, Berarti Anda Menjelajah Dunia dan Membuka Wawasan Akan Lingkungan Sekitar
Membaca tanpa merenungkan ibarat makan tanpa mencerna. (Edmun Burke)
Dengan Membaca, Berarti Anda Menjelajah Dunia dan Membuka Wawasan Akan Lingkungan Sekitar
Belajar membaca bagaikan menyalakan api, setiap suku kata yang di eja akan menjadi percik yang menerangi. (Victor Hugo)
Dengan Membaca, Berarti Anda Menjelajah Dunia dan Membuka Wawasan Akan Lingkungan Sekitar
Buku adalah mercusuar yang berdiri di tepi samudra waktu yang luas. (Edwin P. Whipple)
Dengan Membaca, Berarti Anda Menjelajah Dunia dan Membuka Wawasan Akan Lingkungan Sekitar
Buku, bagi seorang anak yang membaca, lebih dari sekadar buku. Tetapi, ia merupakan impian sekaligus pengetahuan dan masa depan sekaligus masa silam. (Esther Meynell)
Senin, 20 Februari 2012
Makanan Mengandung Lemak Dapat Menurunkan IQ Anak
Untuk
para orang tua yang ingin anaknya cerdas disarankan untuk mengurangi makanan
yang berlemak, bergula dan mengandung lemak. Untuk usia triwulan biasanya
disebut periode emas. Maka dari itu marilah kita jaga anak-anak kita disaat
usia tersebut agar lebih terjaga kesehatannya.
Sejak dalam kandungan sampai usia tiga tahun,
otak bayi mengalami perkembangan sangat cepat. Itu sebabnya nutrisi yang baik
diperlukan untuk pertumbuhan otak dan kecerdasan.
Sebuah penelitian menunjukkan, anak-anak yang
diberi makanan berlemak, kaya akan gula, dan makanan yang diawetkan memiliki
kadar intelegensia (IQ) lebih rendah dibanding dengan anak yang mendapat asupan
kaya vitamin dan mineral.
“Kami menemukan bukti bahwa konsumsi makanan
tinggi lemak, gula, dan berpengawet berkaitan erat dengan rendahnya nilai IQ di
usia dewasa,” kata Kate Northstone, peneliti dari University of Bristol.
Dalam penelitiannya, Northstone dan timnya
mengumpulkan data 3.966 anak yang lahir antara tahun 1991 dan 1992. Para
orangtua anak-anak lalu diberi pertanyaan tentang pola makan anak mereka di
usia 3, 4, 7, dan 8,5 tahun. Kemudian IQ anak ini diukur menggunakan standar
yang berlaku ketika si anak berusia 8,5 tahun.
Secara umum pola makan anak-anak itu
dikelompokkan ke dalam tiga kelompok, yakni makanan yang “diproses” yang kaya
lemak, gula, dan makanan enak, kelompok kedua adalah makanan “tradisional” yang
tinggi, daging, dan sayuran, serta makanan “sehat” yang terdiri dari sayur, buah,
salad, ikan, nasi, dan pasta.
Anak yang sering mengasup makanan yang diproses
di usia tiga tahun mememiliki IQ lebih rendah di usia 8,5 tahun dibanding
dengan anak yang pola makannya sehat.
Para peneliti juga menemukan pola makan anak di
usia 3 tahun lebih berpengaruh pada kecerdasannya dibanding di usia 4 atau 7
tahun.
Ahli gizi Samantha Heller mengatakan, di masa
periode emas otak membutuhkan komponen yang penting agar bisa berfungsi dan
berkembang optimal.
“Otak butuh nutrisi yang didapat dari lemak sehat,
vitamin, dan mineral. Orangtua yang sibuk biasanya sering tidak sempat
menyiapkan makanan sehat untuk anaknya dan menggantinya dengan makanan berlemak
yang lebih menarik minat anak,” katanya.
http://baitulherbal.com/...u-makanan-yang-berlemak/
Jumat, 17 Februari 2012
Makanan Sehat yang Jadi “Sampah”
Semua makanan instan itu adalah junk food alias makanan sampah. Itulah yang terpikir di benak kebanyakan orang. Akibat kampanye kesehatan yang dicerna agak miring, otomatis publik menganggap semua makanan instan adalah sampah. Terlebih lagi jika makanan itu berasal dari budaya barat. Iklan memang kadang memberi efek berlebihan pada kehidupan kita. Padahal ada sejumlah makanan yang selintas kita anggap “sampah” justru memiliki kandungan gizi yang masih layak dikonsumsi andai diolah secara baik.
Berikut daftar 10 makanan yang awalnya adalah makanan sehat, tapi setelah terlalu dikomersilkan justru menjadi sampah.
1. Pizza
Bukan hanya kita di Indonesia, bahkan orang Amerika pun menganggap pizza masuk kategori junk food. Bisa jadi akibat bingung dengan iklan di televisi. Padahal di negara asalnya, Italia, ada hukum yang mengatur bagaimana komposisi pizza idealnya dibuat. Ditentukan mulai dari jenis tepungnya, tomat, mozarela, sampai ke minyak zaitunnya. Makanan ini jika diolah sesuai ketentuan merupakan makanan praktis lagi kaya gizi. Sayangnya, mulai banyak pizza yang diolah terlalu komersil sehingga mengandung terlalu banyak lemak, kalori, sodium, namun rendah gizi.
Bukan hanya kita di Indonesia, bahkan orang Amerika pun menganggap pizza masuk kategori junk food. Bisa jadi akibat bingung dengan iklan di televisi. Padahal di negara asalnya, Italia, ada hukum yang mengatur bagaimana komposisi pizza idealnya dibuat. Ditentukan mulai dari jenis tepungnya, tomat, mozarela, sampai ke minyak zaitunnya. Makanan ini jika diolah sesuai ketentuan merupakan makanan praktis lagi kaya gizi. Sayangnya, mulai banyak pizza yang diolah terlalu komersil sehingga mengandung terlalu banyak lemak, kalori, sodium, namun rendah gizi.
2.Sayuran Organik Komersil.
Awalnya ini adalah ide yang baik. Sejumlah petani memulai gerakan tanaman organik, menghindari pestisida dan pupuk kimia. Mereka menanam dengan cara alamiah.Namun setelah 30 tahun berlalu, produk tanaman organik menjadi kasus. Sejumlah waralaba besar menginginkan profit berlebih. Akibatnya diproduksi makanan sampah organik seperti susu organik, sayuran organik, yang semuanya berlabel. Apakah itu sungguh sehat dikonsumsi, kadang diragukan. Istilah “organik” kerap hanya sebagai label belaka.
Awalnya ini adalah ide yang baik. Sejumlah petani memulai gerakan tanaman organik, menghindari pestisida dan pupuk kimia. Mereka menanam dengan cara alamiah.Namun setelah 30 tahun berlalu, produk tanaman organik menjadi kasus. Sejumlah waralaba besar menginginkan profit berlebih. Akibatnya diproduksi makanan sampah organik seperti susu organik, sayuran organik, yang semuanya berlabel. Apakah itu sungguh sehat dikonsumsi, kadang diragukan. Istilah “organik” kerap hanya sebagai label belaka.
3. Sereal.
Di Indonesia kini sarapan pagi yang biasa bermenu nasi uduk atau lontong sayur mulai digeser dengan sereal. Aslinya, sereal yang ideal terbuat atas gandum, oat atau beras. Intinya adalah bahan pangan untuk manusia. Kandungannya adalah protein, lemak sehat dan vitamin. sayang, mulai marak produsen makanan yang menambah bahan gula, sirup jagung, garam, makanan yang dikeringkan dan sejenisnya. Bahan-bahan inilah yang membuat sereal menjadi sampah di tubuh kita.
Di Indonesia kini sarapan pagi yang biasa bermenu nasi uduk atau lontong sayur mulai digeser dengan sereal. Aslinya, sereal yang ideal terbuat atas gandum, oat atau beras. Intinya adalah bahan pangan untuk manusia. Kandungannya adalah protein, lemak sehat dan vitamin. sayang, mulai marak produsen makanan yang menambah bahan gula, sirup jagung, garam, makanan yang dikeringkan dan sejenisnya. Bahan-bahan inilah yang membuat sereal menjadi sampah di tubuh kita.
4. Roti Tawar.
Roti tawar yang berbahaya bagi kesehatan adalah yang mengandung bahan tak sehat. Dan ini justru yang banyak beredar di negara maju seperti AS. Yakni mengandung tepung dengan gula, sirup jagung, bahkan sejumlah bahan tambahan tak berguna. Kandungannya membuat orang berisiko menderita obesitas dan diabetes sebab sekali dimakan akan langsung dikonversi menjadi gula darah bernama glukosa. Glukosa ini membuat pankreas bekerja keras dan merusak organ sekitar. Roti tawar yang sehat adalah yang terbuat dari tepung dan air dengan sedikit garam dan yeast.
Roti tawar yang berbahaya bagi kesehatan adalah yang mengandung bahan tak sehat. Dan ini justru yang banyak beredar di negara maju seperti AS. Yakni mengandung tepung dengan gula, sirup jagung, bahkan sejumlah bahan tambahan tak berguna. Kandungannya membuat orang berisiko menderita obesitas dan diabetes sebab sekali dimakan akan langsung dikonversi menjadi gula darah bernama glukosa. Glukosa ini membuat pankreas bekerja keras dan merusak organ sekitar. Roti tawar yang sehat adalah yang terbuat dari tepung dan air dengan sedikit garam dan yeast.
5.Popcorn.
Jangan terlalu ketagihan makan popcorn yang berasa asin dan menggoda. Pada dasarnya bahan jagung itu sehat, mengandung zat besi tinggi, kalori rendah dan sedikit gula, garam dan lemak. Sayang kini justru kandungan gula, lemak dan garamnya sangat luar biasa. Jauh lebih sehat menyiapkan popcorn sendiri di rumah dengan campuran garam dan gula yang terkendali.
Jangan terlalu ketagihan makan popcorn yang berasa asin dan menggoda. Pada dasarnya bahan jagung itu sehat, mengandung zat besi tinggi, kalori rendah dan sedikit gula, garam dan lemak. Sayang kini justru kandungan gula, lemak dan garamnya sangat luar biasa. Jauh lebih sehat menyiapkan popcorn sendiri di rumah dengan campuran garam dan gula yang terkendali.
6. Kentang Russet.
Ini adalah jenis kentang yang dipakai untuk membuat french fries alias kentang goreng yang kita kenal sebagai camilan lezat. Kentang Russet ukurannya lebih besar dari kentang biasa, juga lebih murah. setelah dianalisa, kentang ini jika dikonsumsi cepat terkonversi menjadi gula darah dan memicu diabetes dan obesitas. Karena rasanya yang hambar, banyak produsen menambahkan gula dan garam ke bahan ini.
Ini adalah jenis kentang yang dipakai untuk membuat french fries alias kentang goreng yang kita kenal sebagai camilan lezat. Kentang Russet ukurannya lebih besar dari kentang biasa, juga lebih murah. setelah dianalisa, kentang ini jika dikonsumsi cepat terkonversi menjadi gula darah dan memicu diabetes dan obesitas. Karena rasanya yang hambar, banyak produsen menambahkan gula dan garam ke bahan ini.
7. Teh Hijau
Dipercaya berkhasiat mencegah kanker, teh hijau banyak dikonsumsi di Asia termasuk Indonesia. Teh ini mengandung antioksidan dan komponen lain yang katanya mengurangi risiko kanker, serangan jantung, bahkan membuat awet muda. Kini teh hijau banyak dijual dalam kemasan botol, ditambah beragam rasa agar menarik. Zat seperti gula, bahan penambah rasa dan pengawet justru membuat teh hijau bukan lagi minuman sehat.
Dipercaya berkhasiat mencegah kanker, teh hijau banyak dikonsumsi di Asia termasuk Indonesia. Teh ini mengandung antioksidan dan komponen lain yang katanya mengurangi risiko kanker, serangan jantung, bahkan membuat awet muda. Kini teh hijau banyak dijual dalam kemasan botol, ditambah beragam rasa agar menarik. Zat seperti gula, bahan penambah rasa dan pengawet justru membuat teh hijau bukan lagi minuman sehat.
8.Sup Kalengan.
Pada dasarnya sup adalah makanan sehat. Itu jika disajikan dalam keadaan segar dengan kandungan sayuran dan komposisi bumbu seimbang. Namun orang kadang lebih suka yang praktis, sehingga membeli sup kalengan. Awalnya sup kalengan juga masih ideal, sayangnya lama-lama produsen hanya memikirkan profit semata. Satu kaleng sup bisa mengandung 100 miligram sodium dan garam berlebihan, serta lemak dan zat kimia lain. Tentu saja bahan-bahan itu jauh dari definisi sehat.
Pada dasarnya sup adalah makanan sehat. Itu jika disajikan dalam keadaan segar dengan kandungan sayuran dan komposisi bumbu seimbang. Namun orang kadang lebih suka yang praktis, sehingga membeli sup kalengan. Awalnya sup kalengan juga masih ideal, sayangnya lama-lama produsen hanya memikirkan profit semata. Satu kaleng sup bisa mengandung 100 miligram sodium dan garam berlebihan, serta lemak dan zat kimia lain. Tentu saja bahan-bahan itu jauh dari definisi sehat.
9. Yogurt.
Betul bahwa yogurt makanan sehat yang terbuat dari proses fermentasi bakteri. Proteinnya tinggi, kalsium dan vitaminnya memberi efek bagus pada tubuh. Kelamaan di pasar swalayan banyak dijual yogurt kemasan bermerek. Biasanya mengandung banyak gula dan buah yang diproses, lalu menyamar sebagai makanan sehat.
Betul bahwa yogurt makanan sehat yang terbuat dari proses fermentasi bakteri. Proteinnya tinggi, kalsium dan vitaminnya memberi efek bagus pada tubuh. Kelamaan di pasar swalayan banyak dijual yogurt kemasan bermerek. Biasanya mengandung banyak gula dan buah yang diproses, lalu menyamar sebagai makanan sehat.
10. Nugget Ikan
Ikan memang sehat. Maka banyak ditawarkan godaan produk ikan dalam bentuk instan dan konon lezat. Nugget ikan atau ikan yang sudah diolah lalu siap saji cukup dengan menggorengnya kini menggoda kita untuk membeli. Memang praktis, tak perlu membersihkan ikan mentah yang bau amis dan kotor. Jangan salah, ikan jenis ini justru lebih banyak kandungan garam dan lemak. Kalau sudah begitu, pastinya nilai positif ikan sudah nyaris tak tersisa lagi.
Ikan memang sehat. Maka banyak ditawarkan godaan produk ikan dalam bentuk instan dan konon lezat. Nugget ikan atau ikan yang sudah diolah lalu siap saji cukup dengan menggorengnya kini menggoda kita untuk membeli. Memang praktis, tak perlu membersihkan ikan mentah yang bau amis dan kotor. Jangan salah, ikan jenis ini justru lebih banyak kandungan garam dan lemak. Kalau sudah begitu, pastinya nilai positif ikan sudah nyaris tak tersisa lagi.
Kini pilihan ada di tangan kita sendiri. Mau makanan sehat tapi agak repot, atau praktis namun sudah menjadi sampah?
Sumber : http://merry.netsains.com